Sinopsis Garuda Di Dadaku

Penulis: Salman Aristo
Penerbit: DAR ! Mizan
Tahun Pertama terbit: 2009
Jumlah Halaman: 144


Novel ini secara umum bercerita tentang kegigihan seorang anak untuk mewujudkan cita-citanya sebagai pemain sepak bola professional kebanggaan bangsa. Darah pesepak bola memang mengalir deras di dirinya sebab sang ayah memang salah satu pemain terbaik nasional di jamannya. hanya saja, meski ia mewarisi bakat sang ayah, perjalanan menuju impian tidak selalu mulus. Halangan juga rintangan sebaliknya datang menghalau dari orang-orang terdekatnya, yakni sang kakek. Tokoh utama dalam kisah ini bernama Bayu. Ia anak kelas 6 Sekolah Dasar. Kesehariannya diisi dengan semangat bermain bola. Ia memanfaatkan gang-gang di lingkungan rumahnya.

Salah satu sahabat Bayu bernama Heri. Ia meyakini Bayu akan sukses sebab ia melihat talenta yang nyata. Heri kemudian menjadi salah satu motivator ciliki Bayu. Ia juga pelatih yang terus meyakinkan Bayu akan impiannya. Heri memaksa Bayu untuk ikut seleksi Tim Nasional U-13 agar bisa ikut mewakili Indonesia dalam pertandingan Internasional. Akan tetapi, Bayu selalu ragu sebab Pak Usman, kakek Bayu sendiri tidak setuju dengan keinginan Bayu dan Heri. Pak Usman meyakini, dengan bermain bola kehidupan ekonomi Bayu kelak akan carut-marut sebab bermain bola bukan profesi yang menghasilkan apalagi jika dijadikan jaminan masa depan.


Akan tetapi tekad Bayu sudah bulat, dia mendapat teman baru yang cukup misterius bernama Zahra. Mereka bertiga berkongsi mencari alasan agar Bayu tetap bisa berlatih sepak bola, kucing-kucingan dengan Pak Usman, sang kakek. Akan tetapi perjalanan Bayu makin tidak mulus bahkan persabatan ketiga bocah ini hampir putus. Bagaimana kelanjutannya? Rasanya Anda harus membaca utuh novelnya. Intrik yang dibangun memang agak lambat tetapi bagi anak-anak, cerita ini cukup seru dan tentu inspiratif. Keyakinan akan mimpi memang harus dibangun sekuat tenaga meski susah.

Kisah Bayu mampu membangkitkan semangat anak-anak Indonesia, ia juga mengajarkan seperti apa nasionalisme dan rasa cinta terhadap bangsa dengan cara yang paling mudah, melalui hobi. Selain itu, novel ini juga sebuah kritikan cerdas dan membangun untuk pemerintah Republik Indonesia. Dalam buku ini ada banyak penggalan kisah yang memuat betapa buruknya fasilitas sepak bola di negeri ini. Misalnya saja saat Bayu dan teman-temannya hendak bertalih tetapi tidak mudah mendapatkan lapangan untuk itu. Lapangan saja tidak tersedia, bagaimana mau mengolah bakat? Kritik yang ada dalam buku ini sangat halus. Diselip dalam cerita sehingga tidak mengacaukan genre yang memang diutamakan untuk anak-anak, meski dewasa pun bisa menikmatinya.

Novel ini layak dihadiahkan pada anak-anak, selain merangsang daya bacanya, juga bisa memacu ia meraih apapun impiannya. Meski ending cerita ini tidak terlalu “wah” alias terlalu datar, namun spirit ceritanya cukup baik. Pesan moral yang dibawanya patut diacungi jempol. Novel ini layak dihadiahkan pada anak-anak, selain merangsang daya bacanya, juga bisa memacu ia meraih apapun impiannya. Meski ending cerita ini tidak terlalu “wah” alias terlalu datar, namun spirit ceritanya cukup baik. Pesan moral yang dibawanya patut diacungi jempol. Sinopsis Novel Garuda Di Dadaku ini disusun untuk membuat Anda terpacu mencari novelnya. Selamat berburu ya!